SEKOLAH GRATIS DIINDONESIA
Pendidikan
pun yang merupakan hak warga negara, idealnya diterima secara gratis. Meski
demikian, tentu tidak semua biaya pendidikan itu gratis dan tidak semua orang bisa
menikmati fasilitas itu. Sumsel
menerapkan ini, pendidikan gratis yang memang merupakan ’jualan’ H Alex Noerdin
ketika mencalon jadi Gubernur Sumsel l;ima tahun lalu. Di Sumatera Selatan (Sumsel), pendidikan itu
gratis mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga SLTA, baik negeri maupun swasta.
Program ini sudah berjalan selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Sumsel, Alex
Noerdin. Kini, untuk peridoe kedua, Alex
berjanji, jika terpilih lagi akan menggratiskan pendidikan di tingkat
universitas, paling tidak untuk jenjang sarjana.
Pertanyaan, bisakah
program ini direalisasikan? Kalau ditanya ke Alex Noerdin, yang
akan maju lagi sebagai cagub pada 6 Juni 2013, jawabannya jelas bisa. Selama lima tahun kepemimpinan Alex Noerdin,
ia bisa melakukan pendidikan gratis dengan kombinasi atau sinergi biaya dari
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Hasilnya,
sejak Maret 2009 pendidikan di Sumsel pun gratis. Artinya, ada beberapa komponen pendidikan
diambl alih tanggung jawabnya oleh negera, dalam ini pemerintah daerah.
Sehingga orang tua hanya menyediakan biaya yang semestinya dia keluarkan. Dua
program yang dilaksanakan Alex Noerdin alhasil mendapat anugerah Museum Rekor
Indonesia (MURI). Penyerahannya dilaksanakan bertepatan peluncuran Program
Berobat Gratis. Rekor MURI yang
dianugerahkan kepada Gubernur Sumsel Alex Noerdin adalah program berobat gratis
pertama di Indonesia dan pemberian Rekor MURI untuk pemenuhan janji politik
yang tercepat dilakukan Gubernur Sumsel terpilih Alex Noerdin dalam 81 hari sejak
dilantik, 7 November 2008. Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, bukan soal
rekor MURI yang penting, tetapi bahwa program berobat gratis adalah yang
pertama kali dan ditujukan untuk meringankan beban masyarakat. Dan sekolah
gratis yang dilaunching 26 Maret 2009.
Jadi dana pendidikan
sekolah gratis ini dianggarkan di APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota. Besaran
dana bantuan operasional siswa tahun 2012 untuk SD sebesar Rp10.000 per siswa
per bulan atau Rp 120.000 per tahun, SMP Rp 15.000 per siswa per bulan atau Rp
180.000 per tahun, SMA/MA Rp 100.000 per siswa per bulan atau Rp
1.200.000 per tahun, dan SMK, nonteknologi Rp 150.000 per siswa perbulan atau
Rp 1.800.000 per tahun untuk teknologi Rp 200.000 per siswa perbulan atau Rp
2.400.000 pertahun. Khusus untuk siswa SMA dan SMK mendapat bantuan lebih besar
karena mereka tidak mendapatkan bantuan operasional sekolah (BOS) dari
pemerintah pusat yang telah berjalan selama ini.
Dana program sekolah ini dibiayai sharing APBD Sumsel dan APBD kabupatn/kota. Contoh, untuk siswa diPalembang misalnya.
Dana Rp 10.000 per siswa per bulan, dianggarkan di APBD Sumsel Rp 8.100 dan APBD Palembang Rp 1.900. Dana Rp 15.000 untuk siswa SMP/MTs, Rp 15.000 dianggarkan APBD Sumsel Rp 12.200 dan APBD Palembang Rp 2.800. SMA/MA Rp 100.000, diangarkan di APBD Sumsel Rp 81.500 dan APBD Palembang Rp 18.500. SMK Teknik Rp 200.000/siswa/bulan, dianggarkan APBD Sumsel Rp 163.000 dan sisanya Rp 37.000 dianggarkan di APBD Palembang. Sharing ini tidak sama, seperti di Empat Lawang, Dana Rp 10.000 per siswa per bulan, dianggarkan di APBD Sumsel Rp 7.000 dan APBD Empat Lawang Rp 3.000. Dana Rp 15.000 untuk siswa SMP/MTs, Rp 15.000 dianggarkan APBD Sumsel Rp 10.500 dan APBD Empat Lawang Rp 4.500. SMA/MA Rp 100.000, diangarkan di APBD Sumsel Rp 70.000 dan APBD Palembang Rp 30.000. SMK Teknik Rp 200.000/siswa/bulan, dianggarkan APBD Sumsel Rp 140.000 dan sisanya Rp 60.000 dianggarkan di APBD Empat Lawang.
Program sekolah gratis ini ditunjang juga oleh BOS yang untuk siswa SD sebesar Rp 580.000 per tahun/siswa, SMP/MTs Rp 710.000 per tahun/siswa, dan SMA/MA Rp 120.000 per tahun/siswa. Dengan adanya bantuan tersebut, siswa di Sumsel tidak lagi dipungut biaya operasional sekolah atau dikenal dengan uang SPP. Sama dengan dana BOS, subsidi pendidikan dari Pemprov Sumsel diberikan setiap triwulan. Dengan program ini tidak ada alasan lagi orangtua untuk tidak menyekolahkan anaknya karena tidak ada uang.
Dana program sekolah ini dibiayai sharing APBD Sumsel dan APBD kabupatn/kota. Contoh, untuk siswa diPalembang misalnya.
Dana Rp 10.000 per siswa per bulan, dianggarkan di APBD Sumsel Rp 8.100 dan APBD Palembang Rp 1.900. Dana Rp 15.000 untuk siswa SMP/MTs, Rp 15.000 dianggarkan APBD Sumsel Rp 12.200 dan APBD Palembang Rp 2.800. SMA/MA Rp 100.000, diangarkan di APBD Sumsel Rp 81.500 dan APBD Palembang Rp 18.500. SMK Teknik Rp 200.000/siswa/bulan, dianggarkan APBD Sumsel Rp 163.000 dan sisanya Rp 37.000 dianggarkan di APBD Palembang. Sharing ini tidak sama, seperti di Empat Lawang, Dana Rp 10.000 per siswa per bulan, dianggarkan di APBD Sumsel Rp 7.000 dan APBD Empat Lawang Rp 3.000. Dana Rp 15.000 untuk siswa SMP/MTs, Rp 15.000 dianggarkan APBD Sumsel Rp 10.500 dan APBD Empat Lawang Rp 4.500. SMA/MA Rp 100.000, diangarkan di APBD Sumsel Rp 70.000 dan APBD Palembang Rp 30.000. SMK Teknik Rp 200.000/siswa/bulan, dianggarkan APBD Sumsel Rp 140.000 dan sisanya Rp 60.000 dianggarkan di APBD Empat Lawang.
Program sekolah gratis ini ditunjang juga oleh BOS yang untuk siswa SD sebesar Rp 580.000 per tahun/siswa, SMP/MTs Rp 710.000 per tahun/siswa, dan SMA/MA Rp 120.000 per tahun/siswa. Dengan adanya bantuan tersebut, siswa di Sumsel tidak lagi dipungut biaya operasional sekolah atau dikenal dengan uang SPP. Sama dengan dana BOS, subsidi pendidikan dari Pemprov Sumsel diberikan setiap triwulan. Dengan program ini tidak ada alasan lagi orangtua untuk tidak menyekolahkan anaknya karena tidak ada uang.
tanggapannya yaitu sangat setuju dengan sekolah gratis diindonesia karena tidak semua masyarakat diindonesia bisa dan mampu untuk sekolah sampai SMA bahkan ada yang hanya sampai SD saja. tetapi sekolah gratis itu harus bener-baner gratis tidak dipungut biaya seperserpun. kadang kala masih ada sekolah gratis tapi suka masih disuruh bayar itu dikarena seorang pengurus tersebut tidak jujur akan tugasnya. maka dari itu dari mulai sekarang sekolah gratis harus benar-benar gratis agar masyarakat diindonesia bisa bersekolah kembali kalo perlu sekolah gratis harus ada dimana-dimana walaupun hanya sekolahan kecil biar masayarakat itu adil dalam mendapatkan sekolah gratis.