Teori Organisasi
Teori
Organisasi Klasik menyumbangkan pengetahuan tentang anatomi dari
organisasi yang formal, unsur-unsur organisasi dipilih secara cermat
untuk menunjang suatu tujuan, dan strukturnya ditetapkan sedemikan rupa
guna mencapai efisiensi maksimal.
Pendekatan-pendekatan awal terhadap
teori organisasi ini menganggap organisasi sebagai alat mekanis untuk
mencapai tujuan atau oranisasi dipahami sebagai sebuah sistem tertutup.
Perhatian teori dipusatkan pada pencapaian efisiensi dalam fungsifungsi
intern organisasi. Terlihat dengan jelas pada awalnya model teori yang
dikembangkan pertama-tama adalah efisiensi dan prestasi, dan hanya
secara kebetulan para pelopor aliran klasik menjadi peneliti organisasi
karena kepustakaan mengenai organisasi muncul hanya sebagai produk
sampingan dari penyelidikan untuk peningkatan efisiensi atau prestasi.
Doktrin organisasi klasik dapat ditemukan pada pemikiran Taylor, Fayol,
Simmel, dan Weber lewat karya mereka yang berpengaruh.
Teori organisasi klasik dibangun dalam
empat elemen dasar yaitu pembagian pekerjaan (division of labour),
proses skalar dan fungsional, struktur, serta jangka waktu pengendalian
(Scott, 1993, hlm.139), penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Pembagian pekerjaan (division of
labor) merupakan elemen utama dari teori organisasi klasik, darinya
elemen lain mengalir. Sebagai contoh pertumbuhan rentang kendali
memerlukan spesialisasi dan fungsi pekerjaan. Struktur organisasi
secara alami bergantung pada arah dimana kegiatan-kegiatan khusus
dilakukan dan mengalir dalam pengembangan organisasi. Akhirnya
pengendalian terhadap para spesialis berada dibawah kebijakan seorang
manajer.
2. Proses skalar dan fungsionalisasi
berhubungan dengan pertumbuhan vertikal dan horisontal organisasi
secara bertahap. Proses skalar mengacu pada pertumbuhan dari rantai
komando, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, kesatuan perintah,
dan kewajiban melapor kepada atasan. Proses tersebut kemudian
menciptakan bagian-bagian spesialis, dan pengelompokkan kembali bagian
tertentu kepada unit-unit yang sesuai sebagai bagian dari sebuah proses
fungsional. Proses ini berfokus pada evolusi horisontal pada lini dan
staf pada organisasi formal.
3. Struktur bagi teoritisi organisasi
klasik adalah hubungan logis dari fungsi-fungsi dalam organisasi.
Disusun untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif.
Struktur mempengaruhi sistem dan pola
organisasi. Teori organisasi klasik biasanya menggunakan dua struktur
dasar sebagai acuan yaitu lini dan staf.
4. Rentang kendali (span of control)
berhubungan dengan jumlah karyawan (subordinat) yang dapat diawasi oleh
seorang manajer dan suprvisor secara efektif. Para manajer dan
supervisor bertanggungjawab terhadap pengendalian dan perencanaan,
koordinasi, motivasi, dan pengawasan.
Tokoh Teori Organisasi Klasik seperti
namanya dianggap sebagai tokoh teori yang paling tradisional, yang
memberi kontribusi dan menjadi dasar dari teori-teori yang berkembang
selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar